Gigi Bungsu: Harus Dicabut atau Nggak, Sih?

Monday, 30 June 2025 - 14:21:09

Apabila rasa ngilu atau nyeri di rahang bagian belakang, bisa jadi itu tanda gigi bungsu tumbuh. Fenomena ini umum banget terjadi di usia 17 sampai 25 tahun, terutama saat gigi geraham paling belakang mulai muncul ke permukaan.

Masalahnya, gigi bungsu sering muncul diam-diam, dan tidak selalu tumbuh dengan posisi yang ideal.

Banyak orang bingung harus gimana saat gigi bungsu mulai terasa, dibiarkan aja atau langsung dicabut?

Sebagian merasa takut dengan proses pencabutan, sementara yang lain tidak sadar kalau kondisi gigi bungsunya justru sudah mulai ganggu kesehatan mulut secara keseluruhan.

 

Apa itu gigi bungsu dan mengapa membuat masalah?

Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga yang letaknya paling belakang di setiap sisi rahang atas dan bawah. Gigi ini biasanya mulai tumbuh di usia remaja akhir hingga awal 20-an makanya sering disebut juga sebagai “gigi geraham terakhir” atau “gigi akhir dewasa”.

Masalahnya, di usia segitu, ruang di rahang biasanya sudah terlalu sempit untuk menampung gigi baru.

Akibatnya, gigi bungsu tumbuh dalam posisi miring, terjebak di dalam gusi (impaksi), atau hanya muncul sebagian. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan berbagai keluhan.

Salah satu yang paling umum adalah gigi bungsu sakit, terutama saat tumbuhnya menekan gigi di sebelahnya atau menyebabkan peradangan pada jaringan di sekitarnya.

Rasa sakit bisa menjalar ke rahang, telinga, bahkan kepala. Dalam beberapa kasus, gusi di sekitar gigi bungsu bisa bengkak, berdarah, atau mudah terinfeksi karena sulit dibersihkan.

Posisi yang tersembunyi dan susah dijangkau, gigi bungsu juga rentan jadi tempat menumpuknya sisa makanan dan bakteri. Ini bisa memperparah risiko gigi berlubang atau radang gusi di area belakang mulut.

Jadi meskipun gigi bungsu adalah bagian alami dari pertumbuhan, keberadaannya bisa jadi sumber masalah kalau tumbuhnya tidak normal.

 

Gejala gigi bungsu bermasalah

Ketika gigi bungsu sakit, itu bisa jadi tanda bahwa giginya  tumbuh dengan normal atau mulai menyebabkan gangguan di sekitarnya.

Sayangnya, banyak orang sering mengabaikan gejala awal karena rasa nyerinya datang dan pergi, atau dianggap sebagai sakit gigi biasa.

Padahal, gejala gigi bungsu bermasalah bisa dikenali sejak dini kalau kamu lebih peka. Berikut ini beberapa tanda yang perlu diwaspadai:

  1. Nyeri atau ngilu di bagian belakang rahang
    Rasa sakit ini bisa tumpul atau menusuk, dan sering datang tiba-tiba. Ini salah satu ciri paling umum saat gigi bungsu sakit karena tumbuh miring atau terjebak dalam gusi (impaksi).
  2. Gusi bengkak atau kemerahan di area belakang
    Gusi yang tertutup sebagian oleh gigi bungsu rawan terinfeksi, terutama jika sisa makanan mudah terselip dan sulit dibersihkan.
  3. Sulit membuka mulut atau mengunyah
    Saat peradangan makin parah, rahang bisa terasa kaku dan kesulitan saat makan atau bicara.
  4. Rasa sakit menjalar ke telinga atau kepala
    Karena letaknya dekat saraf rahang, nyeri gigi bungsu kadang terasa seperti sakit telinga atau pusing sebelah.
  5. Bau mulut atau rasa tidak enak di belakang mulut
    Ini bisa jadi tanda adanya infeksi ringan akibat penumpukan bakteri di sekitar gigi bungsu.

Apabila merasakan satu atau lebih gejala di atas, ada baiknya segera periksa ke dokter gigi. Karena makin lama dibiarkan, kondisi gigi bungsu sakit bisa makin parah dan berisiko menimbulkan komplikasi.

 

Kapan gigi bungsu harus dicabut?

Tidak semua kasus gigi bungsu tumbuh harus langsung dicabut. Posisi yang tidak normal, menyebabkan rasa sakit, atau memicu masalah lain di area sekitarnya, pencabutan bisa jadi langkah yang tepat.

Berikut ini beberapa kondisi yang menandakan gigi bungsu sebaiknya segera dicabut:

  1. Gigi bungsu tumbuh miring dan menekan gigi sebelah
    Ini bisa menyebabkan rasa nyeri, gigi depan bergeser, bahkan merusak struktur gigi yang masih sehat.
  2. Sering mengalami nyeri berulang di bagian belakang rahang
    Rasa nyeri yang datang dan pergi biasanya menandakan gigi bungsu impaksi, tertahan di bawah gusi dan tidak bisa tumbuh sempurna.
  3. Gusi bengkak, berdarah, atau sering infeksi di sekitar gigi bungsu
    Gigi yang tumbuh sebagian menciptakan celah yang sulit dibersihkan, jadi tempat favorit bakteri berkembang.
  4. Kesulitan membuka mulut atau mengunyah makanan
    Peradangan akibat gigi bungsu bisa menjalar ke otot rahang dan membuat gerakan mulut terasa terbatas.
  5. Hasil rontgen menunjukkan posisi tumbuhnya bermasalah
    Kadang gigi bungsu terlihat baik-baik saja dari luar, tapi sebenarnya tumbuh ke arah tulang rahang atau akar gigi lain. Ini hanya bisa dilihat lewat rontgen panoramik.

Apabila merasa gigi bungsu tumbuh dan muncul gejala-gejala di atas, jangan tunggu sampai sakitnya makin parah. Konsultasi ke dokter gigi akan bantu menentukan apakah perlu dicabut sekarang atau cukup dipantau dulu.

 

Prosedur dan pemulihan setelah cabut gigi bungsu

Gigi bungsu sakit terus-menerus dan dokter sudah menyarankan pencabutan, maka tidak perlu panik.

Prosedur cabut gigi bungsu saat ini sudah makin aman dan cepat, apalagi kalau ditangani oleh dokter gigi bedah mulut berpengalaman.

🔍 Sebelum tindakan

Sebelum pencabutan, biasanya dokter akan melakukan rontgen panoramik untuk melihat posisi gigi bungsu, apakah tumbuh miring, menekan saraf, atau terpendam sebagian di bawah gusi atau tulang.

Dari sini, dokter bisa tentukan apakah prosedur bisa dilakukan dengan bius lokal atau butuh bius total.

🦷 Selama prosedur

Tindakan pencabutan bisa berlangsung antara 30 menit sampai 1 jam, tergantung tingkat kesulitan dan posisi gigi.

Kalau gigi bungsu sakit karena impaksi berat atau tumbuh melintang, dokter mungkin perlu membuat sayatan kecil di gusi dan memotong bagian gigi jadi beberapa bagian sebelum dikeluarkan.

Tenang aja, tidak mungkin merasa sakit karena sudah diberikan anestesi. Yang terasa biasanya hanya sedikit tekanan atau getaran alat.

🛌 Pemulihan setelah cabut

Setelah tindakan akan diminta istirahat dan menghindari aktivitas berat selama 1–2 hari. Berikut tips pemulihan biar prosesnya lebih nyaman:

  • Kompres dingin di pipi bagian luar selama 24 jam pertama
  • Hindari makan makanan panas, keras, atau pedas
  • Konsumsi makanan lunak seperti bubur, sup, atau smoothie
  • Jangan menggunakan sedotan atau berkumur terlalu kuat di awal
  • Minum obat pereda nyeri atau antibiotik sesuai resep dokter
  • Jaga kebersihan mulut tapi hindari area luka saat menyikat

Biasanya, luka akan membaik dalam 3–7 hari. Namun, apabila merasakan nyeri hebat, pembengkakan ekstrem, atau demam setelah pencabutan, segera hubungi dokter ya.

Intinya, cabut gigi bungsu bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Justru kalau gigi bungsu sakit terus dan  segera ditangani, risikonya bisa jauh lebih besar.

 

Kesimpulan

Setiap orang bisa mengalami gigi bungsu tumbuh dengan kondisi yang berbeda, ada yang mulus tanpa masalah, tapi tidak sedikit juga yang justru menimbulkan keluhan serius.

Penting untuk perlu mengenali gejalanya sejak awal agar tahu kapan harus bertindak.

Pemeriksaan ke dokter gigi dan rontgen panoramik bisa bantu menentukan apakah gigi bungsu masih bisa dipertahankan atau memang perlu dicabut.

Ingat, gigi bungsu tumbuh itu hal yang wajar, tapi kalau mulai mengganggu, artinya tubuh sedang kasih sinyal.

Dengarkan sinyal itu, dan jangan tunda konsultasi ke dokter gigi supaya kamu bisa tetap nyaman, bebas ngilu, dan tetap percaya diri.

 

 

Konsultasikan dengan

Ahli Kami yang Terpercaya

Admin GIO Dental siap membantu memilihkan atau menjelaskan semua keluhan dan masalah gigimu.

Lokasi Strategis

Dekat dengan Anda

Kami hadir di lokasi strategis untuk memastikan akses mudah ke perawatan gigi terbaik. Temukan cabang klinik kami terdekat dan nikmati layanan profesional untuk senyum sehat Anda.

  1. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Babarsari
  2. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Jalan Kaliurang
  3. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Godean
  4. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Seturan
  5. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Ambarukmo
  6. Klinik Gigi Jogja GiO Dental Care Gejayan
Yogyakarta (6)
Magelang (2)
Next
Semarang (1)
Jember (1)
Bali (2)